Masrani: “Data adalah Fondasi Kebijakan Pendidikan Berkualitas”.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Dorong Optimalisasi Perencanaan Berbasis Data.

Banjarmasin, 21 April 2025 (SP. Dalam upaya mendorong perencanaan pembangunan pendidikan yang semakin berkualitas dan berbasis pada data yang valid, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Perencanaan Berbasis Data yang dilaksanakan di Hotel Aria Barito, Banjarmasin. Acara ini dihadiri oleh kepala SMA, SMK, SLB dari seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan dan dibuka secara resmi oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Prov. Kalsel M. Syarifuddin pada Senin (21/04).
Di sela-sela kegiatan pembukaan, Bapak Masrani, Kepala Sub Bagian Perencanaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, memberikan wawancara eksklusif mengenai pentingnya data dalam menunjang kebijakan pendidikan yang tepat sasaran.
“Kita tidak bisa membuat kebijakan tanpa data. Data adalah fondasi dari segala bentuk perencanaan,” tegas Masrani membuka wawancara.
Menurutnya, kendala utama dalam menyajikan data yang lengkap dan akurat berasal dari proses awal, yakni saat data dikirimkan dari masing-masing Dinas Pendidikan kabupaten/kota, yang juga data tersebut diperoleh dari masing-masing satuan pendidikan. Masrani menekankan bahwa meskipun sistem telah tersedia untuk penginputan dan pengelolaan data secara digital, proses pengumpulan masih sering menghadapi keterlambatan dari pihak daerah.
“Permasalahan klasik kita sebenarnya bukan di sistem, tetapi pada proses input data dari kabupaten/kota yang masih belum optimal. Ketika inputnya lambat atau tidak lengkap, kita di provinsi kesulitan melakukan olahan data yang komprehensif untuk perencanaan,” ungkapnya.
Padahal, menurut Masrani, data tersebut seharusnya menjadi rujukan utama dalam berbagai keputusan penting pada Dinas pendidikan, mulai dari pengembangan sumber daya manusia (SDM), penyediaan dan perbaikan sarana-prasarana, hingga pembangunan infrastruktur penunjang pendidikan lainnya. Tanpa data yang solid, kebijakan yang diambil berpotensi tidak tepat sasaran atau bahkan tidak berdampak signifikan.
Masukan dari Peserta: Tantangan Realisasi dan Implementasi
Dalam sesi diskusi Bimtek, salah seorang peserta menyampaikan masukannya mengenai konsistensi antara data dan kebijakan. Ia menyebutkan bahwa apabila benar data dijadikan sebagai acuan utama, seharusnya satuan pendidikan tidak lagi perlu menyusun proposal pengajuan bantuan secara manual kepada Dinas pendidikan.
“Jika semua data sudah tersedia di sistem dan dijadikan dasar utama, kenapa kami di satuan pendidikan masih harus membuat proposal bantuan?” ujar peserta tersebut.
Pertanyaan ini disambut dengan keterbukaan oleh Masrani. Ia mengakui bahwa secara logika, hal tersebut memang benar adanya. Jika data telah lengkap dan akurat, proposal bantuan bisa digantikan oleh proses berbasis sistem data. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan mengenai prosedur tersebut sepenuhnya berada di ranah kebijakan kepala dinas.
“Secara teknis, benar. Tapi pelaksanaannya tetap kembali kepada kebijakan pimpinan. Jika kepala dinas sudah memutuskan bahwa data cukup menjadi dasar bantuan tanpa proposal, tentu kami siap menjalankannya. Namun saat ini, proposal masih dianggap sebagai pelengkap untuk memperkuat kebutuhan yang disampaikan sekolah,” jelasnya.
Masrani, Sang Penguasa Data
Bukan tanpa alasan Masrani dipercaya menjadi Kasubag Perencanaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov.Kalsel, Dalam suasana Bimtek yang berlangsung intensif, peserta dibuat terkesima dengan kemampuannya menyajikan data secara cepat dan akurat. Data apapun yang ditanyakan oleh peserta dapat ia tampilkan dalam waktu kurang dari dua menit, lengkap dengan visualisasi dan interpretasi yang mudah dipahami.
Salah seorang panitia menyampaikan bahwa reputasi Masrani sebagai “kamus data berjalan” di lingkungan Dinas Pendidikan Kalsel sudah dikenal luas. Bahkan, beberapa daerah lain pernah meminta bantuan teknis dari Masrani untuk pelatihan dan konsultasi dalam manajemen data pendidikan.
“Pak Masrani ini bukan hanya paham data, tapi juga paham makna dan dampaknya. Itu yang membuat beliau jadi sosok penting dalam perencanaan di dinas kami,” ujar salah satu staf dinas yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Berkat kerja keras dan profesionalisme yang ia tunjukkan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan berhasil menempati peringkat tertinggi nasional dalam hal kelengkapan data pendidikan. Ini menjadi prestasi yang sangat membanggakan bagi daerah yang dikenal memiliki tantangan geografis dan infrastruktur yang cukup kompleks.
Perencanaan Berbasis Data, Bukan Sekadar Wacana
Bimtek ini diselenggarakan sebagai bagian dari implementasi kebijakan Kemendikdasmen RI dalam memperkuat sistem pendidikan nasional melalui pendekatan berbasis data. Perencanaan yang baik tidak bisa lepas dari data yang baik, sehingga kegiatan ini menjadi momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Kalimantan Selatan.
Masrani berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya berhenti sebagai pelatihan teknis, tetapi juga menjadi awal dari perubahan paradigma dalam tata kelola pendidikan di daerah.
“Selama ini kita masih melihat data sebagai beban, bukan sebagai alat bantu. Bimtek ini harus mengubah cara pandang itu. Data adalah sahabat kita dalam bekerja. Kita ingin semua kabupaten/kota memiliki semangat yang sama,” ucapnya.
Ia juga mengimbau agar seluruh tim pengelola data di tingkat daerah lebih disiplin dan proaktif dalam mengelola dan memperbaharui data. Masrani menyadari bahwa kerja kolaboratif adalah kunci utama keberhasilan sistem data yang solid.
Dukungan Penuh dari Plt.Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov.Kalsel
Meskipun Masrani menegaskan bahwa beberapa kebijakan masih berada di tangan kepala dinas, ia menyampaikan bahwa pimpinan saat ini sangat mendukung langkah-langkah digitalisasi dan efisiensi data. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan juga telah memiliki roadmap penguatan sistem data hingga tahun 2027, yang mencakup pelatihan rutin, pembaruan aplikasi, dan integrasi sistem lintas bidang.
“Pimpinan mendukung penuh. Sekarang tinggal bagaimana kita di bawah ini menjalankan dengan sungguh-sungguh dan konsisten,” tutup Masrani.
Penutup: Peran Strategis Perencanaan Berbasis Data
Acara Bimtek Perencanaan Berbasis Data di Hotel Aria Barito ini menjadi tonggak penting dalam penguatan peran data sebagai landasan pembangunan sektor pendidikan di Kalimantan Selatan. Dengan hadirnya sosok seperti Masrani yang mumpuni dan berdedikasi, serta semangat kolaborasi dari seluruh peserta, diharapkan perencanaan pendidikan di masa mendatang akan semakin terarah, efektif, dan berdampak nyata bagi kemajuan pendidikan di Bumi Lambung Mangkurat.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis data, demi menciptakan generasi cerdas, tangguh, dan berdaya saing tinggi.