Pentingnya Profesi Guru diisi oleh Orang-Orang Terbaik Bangsa: Belajar dari Penghormatan Terhadap Guru di Jepang dan Tantangan di Indonesia

Oleh Dr.Drs.H.Syahrir,MM Kepala SMKN 5 Banjarmasin/Pemerhati Pendidikan
Profesi guru adalah salah satu pilar utama dalam membangun masa depan bangsa. Sebagai agen perubahan, seorang guru tidak hanya bertanggung jawab untuk mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, kepribadian, dan nilai-nilai moral generasi muda. Oleh karena itu, sangat penting bagi negara untuk memastikan bahwa profesi guru diisi oleh orang-orang terbaik dari bangsa tersebut. Kita bisa melihat contoh yang sangat baik dari Jepang, yang menjadikan guru sebagai sosok yang dihormati setengah dewa, untuk kemudian membandingkannya dengan realitas di Indonesia yang masih menghadapi berbagai tantangan terkait penghargaan terhadap profesi ini.
Penghormatan terhadap Guru di Jepang
Di Jepang, profesi guru diakui dengan tingkat penghormatan yang sangat tinggi. Guru di sana dianggap sebagai salah satu profesi yang sangat prestisius dan dihormati, bahkan di atas profesi-profesi lainnya. Hal ini tercermin dalam banyak aspek kehidupan sosial dan budaya Jepang. Guru di Jepang seringkali dilihat sebagai tokoh yang tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi pembimbing moral dan teladan bagi masyarakat. Dalam budaya Jepang, ada konsep “sensei” yang berarti lebih dari sekadar “guru”. “Sensei” adalah seseorang yang dihormati karena kemampuannya dalam membimbing orang lain menuju kebijaksanaan dan pencerahan.
Proses seleksi guru di Jepang pun sangat ketat. Untuk menjadi guru, seseorang harus melewati serangkaian ujian dan pelatihan yang panjang. Ujian ini tidak hanya menguji pengetahuan, tetapi juga kemampuan pedagogis, etika, dan kemampuan untuk menginspirasi siswa. Dengan kata lain, profesi guru di Jepang tidak hanya mengutamakan kecakapan akademis, tetapi juga kualitas moral dan kemampuan interpersonal yang luar biasa.
Selain itu, status sosial guru di Jepang sangat dihormati. Para guru seringkali diberikan fasilitas dan perlakuan yang lebih baik, yang memungkinkan mereka untuk fokus pada tugas mengajar dan mendidik. Gaji yang mereka terima pun relatif lebih baik dibandingkan dengan profesi lainnya. Hal ini memberikan insentif yang kuat bagi orang-orang terbaik untuk memilih profesi guru sebagai karir mereka. Sebagai hasilnya, masyarakat Jepang secara umum memiliki rasa hormat yang sangat besar terhadap guru, dan ini tercermin dalam perilaku siswa serta orang tua yang selalu menghargai guru mereka.
Mengapa Profesi Guru Harus diisi oleh Orang-Orang Terbaik Bangsa
Melihat bagaimana guru dihargai di Jepang, kita bisa menarik kesimpulan bahwa profesi guru memegang peran yang sangat penting dalam membentuk kualitas sumber daya manusia suatu negara. Orang-orang terbaik yang mengisi profesi ini akan memastikan bahwa generasi mendatang dibekali dengan ilmu pengetahuan yang memadai dan karakter yang kuat. Guru bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai panutan moral dan pembentuk kepribadian.
Sebagai contoh, negara-negara maju seperti Jepang, Finlandia, dan Singapura memiliki sistem pendidikan yang sukses karena mereka mengutamakan kualitas para pengajarnya. Mereka tidak hanya merekrut orang-orang yang berkompeten dalam bidang ilmu tertentu, tetapi juga orang-orang yang memiliki integritas, kemampuan menginspirasi, serta kemampuan untuk bekerja dengan hati dan dedikasi tinggi.
Di Indonesia, tantangan terbesar dalam dunia pendidikan adalah kualitas dan status profesi guru yang seringkali kurang dihargai. Sebagian besar guru di Indonesia berasal dari latar belakang yang kurang ideal, baik dari sisi pendidikan maupun kesejahteraan. Ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang yang tidak melihat profesi guru sebagai pilihan utama dalam karir mereka. Banyak guru yang bukan berasal dari pendidikan keguruan, bahkan banyak pula yang bergabung dalam profesi ini sebagai pilihan terakhir setelah gagal di profesi lain.
Padahal, guru yang berkualitas akan dapat menghasilkan siswa yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Mereka akan mampu membentuk generasi yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara.
Realitas di Indonesia: Guru yang Kurang Dihargai
Di Indonesia, meskipun terdapat berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru melalui program sertifikasi dan tunjangan, realitasnya masih jauh dari kata ideal. Banyak guru yang bekerja dengan gaji rendah, dengan kondisi fasilitas yang kurang memadai, dan tanpa dukungan yang cukup untuk pengembangan profesionalisme mereka. Sebagian besar guru di daerah pedesaan masih berjuang dengan keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan, serta tantangan sosial dan ekonomi yang memengaruhi kemampuan mereka untuk memberikan pendidikan yang berkualitas.
Selain itu, profesi guru di Indonesia juga seringkali dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Sebagian besar orang tua lebih mendambakan anak-anak mereka untuk menjadi dokter, insinyur, atau pengusaha, karena profesi-profesi tersebut dianggap lebih bergengsi dan menjanjikan kemakmuran. Guru, meskipun memiliki peran yang sangat penting, seringkali dianggap sebagai profesi yang tidak menghasilkan banyak uang dan tidak memiliki status sosial yang tinggi.
Selain itu, meskipun ada banyak guru yang sangat berdedikasi dan memiliki kualitas yang luar biasa, tidak semua guru di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan kemampuan mereka. Banyak yang terjebak dalam rutinitas yang monoton tanpa adanya pembaruan kurikulum atau pelatihan yang memadai. Kondisi ini sangat berbeda dengan negara-negara seperti Jepang yang memberikan dukungan penuh kepada guru untuk terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Apa yang Bisa Dilakukan Indonesia?
Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia perlu melakukan perubahan besar dalam cara pandangnya terhadap profesi guru. Pertama, sistem pendidikan yang menghasilkan guru harus diperbaiki. Guru harus dilatih tidak hanya dalam bidang akademis, tetapi juga dalam hal kepemimpinan, etika, dan kemampuan untuk menginspirasi. Kedua, kesejahteraan guru harus menjadi prioritas. Jika guru mendapatkan gaji yang layak dan fasilitas yang memadai, mereka akan merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi siswa. Ketiga, masyarakat Indonesia perlu berubah dalam hal penghargaan terhadap profesi guru. Guru harus dipandang sebagai pahlawan yang mendidik generasi penerus bangsa, bukan sekadar penyampai ilmu yang dianggap rendah. Pendidikan yang berkualitas hanya bisa tercapai jika profesi guru diisi oleh orang-orang terbaik bangsa, yang memiliki semangat dan dedikasi tinggi untuk mencetak generasi penerus yang cerdas, berbudi pekerti luhur, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Kesimpulan
Profesi guru memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan masa depan bangsa. Negara yang memiliki sistem pendidikan yang kuat dan berkualitas adalah negara yang memiliki generasi yang cerdas dan berdaya saing tinggi. Untuk mencapai itu, Indonesia harus belajar dari negara-negara seperti Jepang yang menempatkan guru dalam posisi yang sangat dihormati dan dihargai. Dengan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru, serta mengubah cara pandang masyarakat terhadap profesi ini, Indonesia dapat mewujudkan pendidikan yang lebih baik untuk generasi masa depan. Dengan begitu, profesi guru akan diisi oleh orang-orang terbaik bangsa yang siap mengemban tugas mulia sebagai pendidik dan pembimbing generasi penerus.